Mpd.umsida.ac.id- Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, SD Multilingual Anak Saleh Sedati menerapkan strategi khusus dalam membina kompetensi kepribadian guru. Penelitian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menemukan bahwa peran kepala sekolah sangat penting dalam membentuk kepribadian guru yang mantap, stabil, dan berwibawa demi menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas.
Baca Juga:Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Kompetitif
Pentingnya Kompetensi Kepribadian Guru dalam Pendidikan
Kompetensi kepribadian guru memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga figur yang menjadi teladan bagi siswa. Kepribadian yang kuat pada diri seorang guru mampu membentuk karakter siswa dan meningkatkan kualitas interaksi di lingkungan sekolah. Di SD Multilingual Anak Saleh Sedati, kepala sekolah menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kompetensi kepribadian para guru.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menemukan bahwa kepala sekolah di SD Multilingual Anak Saleh Sedati memiliki lima indikator utama dalam pembinaan kompetensi kepribadian guru. Indikator tersebut meliputi kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia. Dengan indikator ini, diharapkan para guru dapat menjalankan tugasnya dengan lebih optimal, tidak hanya dalam mengajar tetapi juga sebagai pembina moral bagi siswa.
Menurut hasil penelitian ini, program peningkatan kompetensi kepribadian guru di SD Multilingual Anak Saleh Sedati melibatkan pelatihan rutin, evaluasi pekanan, dan pembinaan berkala yang dirancang oleh kepala sekolah. “Kepala sekolah memainkan peran penting sebagai pendidik dan pembina, yang bertanggung jawab membantu pencapaian tujuan pendidikan,” jelas salah satu peneliti dari Umsida.
Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepala sekolah di SD Multilingual Anak Saleh Sedati menerapkan beberapa strategi penting. Salah satu strategi utamanya adalah program upgrading kepribadian yang mencakup kegiatan seperti pelatihan kepemimpinan, pembinaan pekanan, tahsin Al-Qur’an, dan pengajaran adab. Pelatihan-pelatihan ini dirancang untuk memberikan guru wawasan baru dan kemampuan dalam mengelola kelas dengan baik.
Kepala sekolah juga mendorong guru untuk berperan aktif dalam kegiatan sekolah, seperti menjadi pembina apel dan imam sholat, yang dilakukan secara bergantian. Kegiatan ini tidak hanya melatih kepribadian guru, tetapi juga memperkuat kedekatan guru dengan siswa. “Kegiatan ini menjadi sarana komunikasi antara kepala sekolah dan guru untuk memahami pentingnya memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma dan syariat,” ungkap peneliti.
Selain itu, strategi lain yang digunakan adalah penugasan dan evaluasi rutin. Setiap guru diberikan tanggung jawab tertentu dan hasil kerjanya dievaluasi secara berkala. Melalui evaluasi ini, kepala sekolah dapat memastikan bahwa setiap guru menjalankan tugasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pendekatan ini membantu guru untuk tetap konsisten dalam menjalankan tugas dan menjaga kualitas pendidikan yang diterapkan di sekolah.
Dampak Strategi Terhadap Pengembangan Kepribadian Guru
Hasil dari penerapan strategi ini memberikan dampak positif terhadap perkembangan kepribadian guru di SD Multilingual Anak Saleh Sedati. Peneliti dari Umsida menemukan bahwa program-program yang dilaksanakan berhasil meningkatkan kepribadian guru menjadi lebih stabil, arif, dan berwibawa. Guru yang memiliki kepribadian kuat mampu memberikan contoh yang baik kepada siswa, menjadikan mereka lebih disegani dan dihormati.
Selain itu, pembiasaan religius melalui kegiatan seperti tahsin Al-Qur’an dan pelatihan adab juga membantu membentuk kepribadian guru yang berakhlak mulia. Kepala sekolah menerapkan sistem rewards dan punishment sebagai bentuk apresiasi bagi guru yang mencapai target dalam program kepribadian. Sistem ini terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi guru untuk terus mengembangkan dirinya.
Dengan strategi yang diterapkan kepala sekolah, guru di SD Multilingual Anak Saleh Sedati tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai sosok panutan yang mampu memberikan dampak positif pada perkembangan siswa. Program-program ini menunjukkan betapa pentingnya peran kepala sekolah dalam membina guru-guru yang tidak hanya kompeten dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
Baca Juga:Gelar Lokakarya Kurikulum, Umsida Siap Luncurkan PPG
Melalui penelitian ini, Umsida berharap strategi yang diterapkan di SD Multilingual Anak Saleh Sedati dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru. Dengan kepala sekolah yang berperan aktif dalam pembinaan kepribadian, pendidikan di sekolah dapat berjalan lebih efektif dan menghasilkan generasi siswa yang berakhlak mulia.
Sumber:The Principal Strategy in Improving Teacher Personality Competence F Rozi, A Wahyuni, EF Fahyuni – Academia Open, 2021
Penulis:AHW