Yopi Agusta Raih Wisudawan Terbaik S2 MPI Umsida dengan IPK Hampir Sempurna, Inilah Perjalanan Inspiratifnya

Mpd.msida.ac.id – Sabtu (26/7/2025), menjadi momen yang tak terlupakan bagi Yopi Agusta Fanaturiza, salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Baca Juga: Dari Satu Siswa Menjadi Ribuan, Praktik Branding SMK Mutia di Kuliah Tamu S2 MPI Umsida

Dengan masa studi hanya 1 tahun 4 bulan, Yopi berhasil meraih IPK hampir sempurna yaitu 3,98 dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Keberhasilannya ini tidak hanya mencerminkan kerja kerasnya selama kuliah, tetapi juga dedikasi yang luar biasa untuk dunia pendidikan.

Makna Gelar Wisudawan Terbaik bagi Yopi Agusta

Bagi Yopi, gelar wisudawan terbaik bukanlah sekadar prestasi akademik, melainkan sebuah amanah yang harus dijaga. “Gelar wisudawan terbaik ini bagi saya adalah penghargaan atas proses panjang yang saya jalani. Ini bukan hanya hasil dari angka IPK, tetapi juga merupakan hasil dari bimbingan para dosen, dukungan keluarga, dan tentu saja semangat teman-teman yang terus menguatkan saya,” ujar Yopi dengan penuh rasa syukur.

Menurutnya, gelar ini bukanlah titik akhir, melainkan pijakan untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan Islam. “Bagi saya, gelar ini bukanlah puncak, melainkan pijakan untuk memberikan kontribusi yang lebih nyata di dunia pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil tempat saya mengabdi,” lanjutnya.

Yopi mengungkapkan bahwa pengalaman belajarnya di jenjang magister sangat berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya. “Di jenjang magister, saya lebih diajak untuk berpikir analitis dan strategis. Pembelajaran tidak hanya berkutat pada teori, tetapi juga pada penerapan solusi berdasarkan data dan isu nyata di dunia pendidikan. Saya diajak untuk merumuskan solusi berbasis data dan mengembangkan kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan,” kata Yopi.

Salah satu hal yang paling berkesan bagi Yopi adalah pelatihan untuk berpikir sebagai seorang pemimpin pendidikan yang siap menghadapi tantangan zaman. “Dulu saya lebih banyak mempelajari teori tentang manajemen pendidikan Islam, namun di MPI, saya benar-benar dilatih untuk menjadi manajer pendidikan yang mampu memimpin lembaga, bukan sekadar mengelolanya,” ujarnya.

Kontribusi Program MPI dalam Membentuk Pola Pikir Strategis

Sebagai calon pemimpin pendidikan, Yopi merasakan manfaat besar dari program MPI dalam mengembangkan pola pikir strategis. “Program MPI sangat membentuk cara pandang saya untuk menjadi lebih visioner dan sistemik. Saya belajar bahwa menjadi pemimpin pendidikan bukan hanya soal administratif, tetapi juga membangun budaya organisasi, memberdayakan SDM, dan menjawab tantangan zaman, termasuk integrasi teknologi dengan nilai-nilai Islam dalam kurikulum,” tambahnya.

Yopi menjelaskan bahwa pengalaman ini sangat memengaruhi bagaimana dia menyusun strategi pengembangan di sekolah tempatnya mengajar. “Saya kini lebih fokus pada pengembangan sekolah dengan strategi yang lebih terukur dan berbasis pada nilai-nilai Islam yang kuat,” kata Yopi.

Selama kuliah, Yopi mengaku menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama terkait dengan waktu yang terbatas antara kuliah dan tugasnya sebagai guru di sekolah dasar terpencil. “Tantangan terbesar saya adalah membagi waktu antara kuliah dan tanggung jawab saya sebagai guru. Akses terbatas terhadap literatur dan jaringan internet juga sempat menjadi kendala. Namun, saya bisa menyiasatinya dengan manajemen waktu yang ketat, belajar mandiri, dan terus berkomunikasi dengan dosen serta rekan mahasiswa,” katanya.

Kekompakan teman sekelas juga menjadi salah satu kunci keberhasilannya. “Kami saling menguatkan dan berbagi sumber. Dukungan dari teman-teman juga sangat membantu saya tetap semangat sampai akhir,” lanjut Yopi.

Langkah Selanjutnya Setelah Lulus

Setelah berhasil meraih gelar magister, Yopi memiliki rencana yang jelas untuk langkah selanjutnya. “Saya ingin terus berfokus pada pengabdian sebagai guru di sekolah dasar, terutama di daerah terpencil tempat saya mengajar saat ini. Saya ingin menciptakan lingkungan belajar yang lebih strategis, terukur, dan bernilai Islami,” ujar Yopi.

Walaupun terbuka untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral di masa depan, saat ini prioritas Yopi adalah memberikan dampak yang nyata di ruang kelas. “Saya ingin mengimplementasikan ilmu yang saya dapatkan selama kuliah di MPI untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas dan berdampak besar pada karakter dan potensi siswa,” tambahnya.

Baca Juga: Wisuda 45 FAI Umsida Luluskan 178 Lulusan dengan IPK Tertinggi 3,98

Keberhasilan Yopi Agusta ini bukan hanya sekadar prestasi pribadi, tetapi juga merupakan contoh nyata dari dedikasi dan komitmen dalam mengabdikan diri untuk dunia pendidikan Islam. Sebagai wisudawan terbaik dengan masa studi yang sangat singkat, Yopi telah menunjukkan bahwa kerja keras, kolaborasi, dan semangat tak kenal lelah bisa membawa hasil yang luar biasa.

Penulis: Akhmad Hasbul Wafi