Mpd.umsida.ac.id-Lulus dengan predikat “Terbaik”,Sahrul Arifin, lulusan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam dari Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), berhasil menyelesaikan studinya hanya dengan kurun waktu 1,5 tahun .
Baca Juga:Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah: Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Kompetitif
Dalam masa studi 1,5 tahun, Sahrul menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menyelesaikan studinya, bahkan sambil mengemban tanggung jawab lain. Lahir di Sidoarjo pada 10 November 1998, ia adalah anak kedua dari dua bersaudara, dan perjuangannya semakin dikuatkan oleh dukungan keluarga serta keinginan untuk membahagiakan mereka. Bagi Sahrul, menuntut ilmu adalah kewajiban yang dilakukannya sebagai seorang Muslim, dan motivasi ini diperkuat oleh fasilitas dan bimbingan dosen Umsida yang memadai. “Saya memiliki dorongan besar untuk belajar dan sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para dosen dan pihak kampus,” ungkapnya.
Manajemen Waktu Antara Kuliah dan Pekerjaan
Di luar kampus, Sahrul aktif sebagai guru Pendidikan Agama Islam dan menjabat Wakil Kepala Sekolah di bidang kurikulum di SMP Al-Islam Krian. Berkuliah sambil bekerja merupakan tantangan tersendiri bagi Sahrul, tetapi ia telah membangun strategi pengelolaan waktu yang efektif. Dengan jadwal kuliah setiap Jumat dan Sabtu, Sahrul dapat menjalankan tugasnya sebagai pendidik di hari-hari kerja tanpa harus mengorbankan salah satu tanggung jawabnya. Menurutnya, memanfaatkan waktu luang untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan studi. “Saya berupaya membagi waktu dengan cermat agar semua tanggung jawab sebagai pekerja, mahasiswa, dan anggota keluarga terpenuhi dengan baik,” katanya. Pengalaman ini tidak hanya membuatnya disiplin, tetapi juga membentuk ketahanan diri dalam mengatasi tantangan yang muncul selama kuliah.
Dukungan Keluarga dan Semangat untuk Menjadi Terbaik
Predikat sebagai wisudawan terbaik membawa kebahagiaan dan rasa syukur mendalam bagi Sahrul. Dukungan dari keluarga, terutama istrinya, menjadi sumber motivasi besar bagi Sahrul dalam menjalani kesibukan studi dan pekerjaan. Istrinya tak segan untuk terus mengingatkan Sahrul agar menyelesaikan setiap tugas tepat waktu, mendorongnya untuk selalu semangat dalam menghadapi tantangan akademis. Ketika merasa lelah dan terbebani oleh tugas, Sahrul mengandalkan momen-momen spiritual di Masjid An Nur Umsida sebagai pelipur. “Shalat di masjid itu memberikan ketenangan bagi saya. Suasana yang khusyuk serta bacaan imam yang merdu menjadi penenang di tengah padatnya aktivitas,” tuturnya. Dukungan spiritual ini membantu Sahrul untuk tetap fokus dan bersyukur, meskipun banyak tuntutan yang harus dipenuhi.
Saran untuk Mahasiswa Umsida Agar Sukses dalam Studi
Sebagai lulusan terbaik, Sahrul memberikan motivasi kepada mahasiswa Umsida lainnya untuk mencapai kesuksesan dalam studi. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada ketulusan, kesabaran, dan kemampuan mengelola waktu dengan baik. Ia juga mendorong mahasiswa untuk tidak ragu memulai penulisan tugas atau karya ilmiah, meskipun tantangannya tampak besar
Baca Juga:Mahasiswa FAI Umsida Terima Beasiswa S2 dari Ustadz Adi Hidayat untuk Studi di Luar Negeri
“Abaikan dulu aturan baku dalam penulisan. Mulailah menulis dengan ide-ide yang ada, karena dengan begitu, inspirasi dan bantuan akan datang dengan sendirinya,” pesannya. Bagi Sahrul, menjadi lulusan terbaik bukan sekadar nilai atau penghargaan, melainkan bagaimana perjuangan dan pengalaman selama kuliah bisa menjadi teladan bagi orang lain. Sahrul Arifin telah menunjukkan bahwa dengan niat yang tulus, dukungan dari orang-orang terdekat, dan manajemen waktu yang baik, setiap mahasiswa Umsida mampu meraih sukses akademik yang membanggakan.
Penulis:AHW