Wisata Edukasi Pesantren Jadi Solusi Penguatan Karakter Mahasiswa

Mpd.umsida.ac.id – Pesantren selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional yang menekankan edukasi pembentukan akhlak dan moral.

Baca Juga: Motivasi Santri Memilih Pondok Pesantren sebagai Sarana Pembentukan Karakter Islami

Namun, sebuah kajian terbaru menunjukkan bahwa pesantren juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi atau educational tourism. Konsep ini dinilai mampu menjembatani masyarakat luas dengan dunia akademik, sekaligus memperkuat karakter mahasiswa.

Pesantren sebagai Wajah Pendidikan Islami

Penelitian yang dilakukan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Westi Wiliyana Sari dan Istikomah, bersama Tonny Ilham Prayogo dari Universitas Darussalam Gontor (UNIDA), menegaskan bahwa pesantren bukan hanya pusat pembelajaran agama. Lebih dari itu, pesantren memiliki subkultur dan tradisi pendidikan yang khas sehingga bisa menjadi daya tarik wisata berbasis pendidikan.

Dalam penjelasannya, peneliti menyoroti bahwa pesantren memiliki nilai-nilai penting seperti kesederhanaan (al-basitah), keikhlasan (al-ikhlas), kemandirian (al-‘itimad ‘ala al-nafs), ukhuwah Islamiyah, dan kebebasan (al-hurriyat). Nilai-nilai tersebut bukan sekadar teori, tetapi dijalani santri dalam kehidupan sehari-hari melalui sistem asrama dan pengawasan langsung dari kiai. “Inilah yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya. Suasana religius dan interaksi penuh kedekatan menjadikan pesantren unik untuk dikembangkan sebagai wisata edukasi,” ungkap salah satu peneliti.

Jembatan antara Akademik dan Masyarakat

Wisata edukasi berbasis pesantren dinilai bisa menjadi jembatan antara mahasiswa, masyarakat umum, dan lembaga pendidikan. Dengan adanya program kunjungan edukatif, masyarakat dapat melihat langsung kehidupan pesantren dan tradisi akademik yang berkembang di dalamnya.

Penelitian ini mengambil contoh UNIDA Gontor yang berhasil mengintegrasikan sistem pendidikan tinggi dengan kultur pesantren. Kampus tersebut menggabungkan kegiatan akademik modern dengan tradisi keilmuan klasik seperti tahfidzul Qur’an, diskusi ilmiah, hingga kajian kitab turats. Mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kuliah, tetapi juga tinggal di asrama dan mengikuti pola hidup pesantren.

“Wisata edukasi ke pesantren dapat membuka mata masyarakat bahwa pendidikan tinggi Islam mampu membentuk mahasiswa berkarakter. Ini juga sekaligus menjadi promosi bagi perguruan tinggi yang berbasis pesantren,” terang peneliti lain.

Membentuk Karakter dan Akhlak Mahasiswa Lewat Edukasi

Fokus utama dari wisata edukasi pesantren adalah penguatan karakter mahasiswa. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa interaksi mahasiswa dengan kultur pesantren memberi dampak positif terhadap pembentukan akhlak dan kemandirian.

Data penelitian menunjukkan adanya kepuasan tinggi dari pengunjung wisata edukasi di UNIDA Gontor. Aspek daya tarik, aksesibilitas, hingga fasilitas dinilai baik hingga sangat baik oleh responden. Hal ini menegaskan bahwa pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga ruang pembentukan karakter yang bisa diperkenalkan secara luas melalui wisata edukasi.

Salah seorang mahasiswa yang ikut dalam program wisata edukasi mengatakan, “Tinggal di pesantren meskipun hanya sebentar membuat saya belajar arti kesederhanaan dan kebersamaan. Rasanya berbeda dengan kampus pada umumnya karena ada kedekatan yang nyata antara dosen, mahasiswa, dan tradisi keislaman.”

Dukungan terhadap Pengembangan Pendidikan Islam

Hasil penelitian ini memberi gambaran bahwa pengembangan wisata edukasi pesantren tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata berbasis pendidikan. Apalagi, Indonesia memiliki ribuan pesantren yang tersebar di berbagai daerah, masing-masing dengan kekhasan tradisi dan kultur yang bisa menjadi daya tarik wisata.

Selain itu, wisata edukasi juga berfungsi sebagai sarana promosi perguruan tinggi Islam berbasis pesantren. Dengan membuka akses kunjungan dan memperkenalkan kegiatan akademik kepada masyarakat, kampus dapat meningkatkan kepercayaan publik sekaligus memperluas jejaring kolaborasi.

Wisata edukasi pesantren adalah inovasi yang menjanjikan bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia. Melalui pendekatan ini, pesantren tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai destinasi yang memperkuat karakter mahasiswa dan membuka jendela bagi masyarakat untuk memahami dunia pesantren lebih dekat.

Baca Juga: Lima Mahasiswa FAI Umsida Lolos Seleksi Pra Nasional MTQMN XVIII 2025

Penelitian yang dilakukan oleh dosen Umsida dan UNIDA Gontor ini membuktikan bahwa konsep wisata edukasi bukan sekadar gagasan, melainkan sudah terbukti berdampak positif. Jika dikelola dengan baik, wisata edukasi pesantren bisa menjadi model baru integrasi pendidikan, karakter, dan pariwisata di tanah air.

Sumber: Artikel “Educational Tourism in Islamic Education to Improve Students’ Character” oleh Westi Wiliyana Sari, Istikomah, dan Tonny Ilham Prayogo, Jurnal Tadrib, Vol. 8 No. 2, Desember 2022