Tantangan Guru Menjadi Well-being Pasca Pandemi Covid-19: Kunci Peningkatan Kinerja dan Loyalitas

Mpd.umsida.ac.id- Pandemi Covid-19 membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Salah satu dampaknya adalah perubahan besar dalam sistem pembelajaran, di mana guru dan siswa harus beradaptasi dengan metode belajar online.

Perubahan ini menuntut para guru untuk menguasai teknologi dan menciptakan metode pembelajaran yang efektif dari jarak jauh. Tidak semua guru memiliki keahlian teknologi yang memadai, sehingga menimbulkan tantangan besar dalam menciptakan suasana belajar yang produktif dan menyenangkan.

Pembelajaran jarak jauh memberikan dampak pada kesejahteraan para guru. Perubahan mendadak dan tantangan teknologi membuat beberapa guru merasa terbebani, mempengaruhi kinerja mereka secara signifikan.

Pada situasi ini, penting bagi guru untuk mampu mengatasi stres dan tetap fokus pada tugasnya. Kesejahteraan guru, baik fisik maupun psikologis, menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan loyalitas terhadap lembaga pendidikan.

Pentingnya Kesejahteraan (Well-being) bagi Guru

Kesejahteraan guru, atau yang dikenal dengan istilah well-being, adalah kondisi di mana para pendidik merasa sejahtera, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Well-being guru mencakup subjective well-being, psychological well-being, dan workplace well-being.

Dalam subjective well-being, guru merasa puas dengan kehidupannya dan bebas dari stres serta kecemasan. Sementara itu, psychological well-being mengacu pada kemampuan guru untuk menemukan makna dalam pekerjaannya, membangun hubungan yang baik, serta mampu mengendalikan lingkungan kerjanya.

Workplace well-being, atau kesejahteraan di tempat kerja, juga memainkan peran penting dalam menciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis. Guru yang merasa didukung oleh lingkungan kerjanya cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dan menunjukkan loyalitas yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pemimpin lembaga pendidikan berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para guru, dengan memberikan dukungan, penghargaan, dan peluang pengembangan karier.

Strategi Meningkatkan Well-being dan Loyalitas Guru

Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, baik secara individual maupun di tempat kerja, diperlukan upaya sinergis antara guru dan pihak lembaga pendidikan. Guru perlu beradaptasi dengan tuntutan teknologi dan meningkatkan keterampilan mereka, sementara pihak sekolah harus menciptakan suasana kerja yang mendukung pertumbuhan profesional dan kesejahteraan mental guru. Kesejahteraan guru yang baik akan berdampak langsung pada kinerja yang lebih baik, motivasi yang meningkat, dan loyalitas yang lebih tinggi terhadap lembaga pendidikan.

Dengan kesejahteraan yang terjaga, guru mampu menjalankan tugasnya dengan lebih baik, menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, dan membangun hubungan yang lebih erat dengan siswa. Pada akhirnya, kesejahteraan guru yang optimal akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi para pendidik itu sendiri, tetapi juga bagi perkembangan siswa dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

betapa pentingnya well-being bagi guru pasca pandemi Covid-19. Sebagai garda terdepan dalam pendidikan, para guru harus didukung sepenuhnya agar mereka mampu memberikan yang terbaik bagi siswa dan lembaga pendidikan.

S2 Manajamen Pendidikan Islam Umsida siap menciptakan para manajeman guru untuk bisa menjadi  Menjadi Well-being Pasca Pandemi Covid-19 guna memenuhi Kunci Peningkatan Kinerja dan Loyalitas,

Tertarik bergabung bersama kami?, Yuk Kunjugi linimasa admisi.umsida.ac.id untuk mengetahui informasi selengkapnya.

Sumber : Isa Anshori_Buku Ke-2_Menjadi Guru Yang Well Being Pasca Pandemi Covid-19

Penulis : A. Hasbul Wafi