Prof Syafiq, Dosen S2 MPI Umsida: Modernisasi Jadi Ciri Khas Cara Berpikir Muhammadiyah

 

Mpd.umsida.ac.id – Modernisasi dan pembaruan pemikiran menjadi karakteristik utama dalam perjalanan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan. Hal ini ditegaskan oleh Prof Dr Syafiq . Mughni MA PhD, dosen Program Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida), dalam sambutannya pada acara Halalbihalal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sabtu (26/04/2025) di Auditorium Umsida.

Baca Juga: Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Tingkatkan Kecakapan Literasi Guru PAI Sekolah Dasar

Dalam sambutannya, Prof Syafiq menekankan pentingnya menjadikan momen Halalbihalal sebagai ajang untuk mempererat ukhuwah, memperkokoh komitmen perjuangan, dan menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah yang berorientasi pada kemajuan umat dan bangsa.

Muhammadiyah: Organisasi, Gerakan, dan State of Mind

Prof. Syafiq menguraikan tiga makna mendalam tentang Muhammadiyah. Pertama, Muhammadiyah adalah organisasi (Munaddhomah) yang memiliki anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta aturan-aturan baku yang mengikat semua warganya, baik pimpinan, kader, maupun amal usaha Muhammadiyah (AUM).

“Peraturan ini ada agar gerakan Muhammadiyah berjalan dengan tertib, terarah, dan konsisten terhadap cita-cita dakwahnya,” tutur beliau.

Kedua, Muhammadiyah adalah gerakan (Harokah) yang bermakna luas. Muhammadiyah bukan hanya institusi formal, melainkan juga gerakan sosial-keagamaan yang mewarnai berbagai sektor kehidupan masyarakat dengan nilai-nilai Islam berkemajuan, meski terkadang manifestasinya tidak langsung menggunakan atribut organisasi.

Ketiga, dan yang paling mendalam, Muhammadiyah adalah fikrah atau state of mind. Menurut Prof. Syafiq, Muhammadiyah adalah pola pikir yang berpijak pada prinsip kemajuan, modernisasi, rasionalitas, dan keadaban global.

“Kita memiliki kultur organisasi dan mindset kemajuan. Modernisasi menjadi ciri khas cara berpikir Muhammadiyah. Kita harus maju untuk membangun masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan global,” ujar Guru Besar lulusan S3 dari University of California tersebut.

Keteguhan dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Dalam kesempatan tersebut, Prof Syafiq juga mengingatkan bahwa Muhammadiyah selalu dihadapkan dengan tantangan lokal, nasional, hingga internasional di berbagai bidang kehidupan. Namun, sebagai gerakan Islam modern, Muhammadiyah memiliki daya tahan yang kuat.

“Setelah ditempa dalam bulan Ramadan, kita harus keluar sebagai kader Muhammadiyah yang lebih sabar, istiqomah, dan optimis dalam menghadapi tantangan zaman. Sabar bukan berarti menyerah, melainkan istiqomah dalam perjuangan,” jelasnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa Muhammadiyah telah mendapatkan pengakuan luas sebagai salah satu organisasi Islam yang paling tertib dalam mengelola amal usaha dan konsisten menjalankan misi dakwahnya.

“Alhamdulillah, banyak pihak mengapresiasi kerapihan dan ketertiban Muhammadiyah dalam mengelola organisasi. Ini menjadi modal penting untuk terus melangkah membangun masyarakat,” lanjut Prof. Syafiq.

Refleksi  Prof Syafiq untuk Mahasiswa dan Akademisi MPI Umsida

Sebagai dosen di Program S2 MPI Umsida, Prof. Syafiq menekankan bahwa mahasiswa MPI harus mampu memahami dan menginternalisasi trilogi Muhammadiyah ini: sebagai organisasi, gerakan, dan fikrah. Mahasiswa MPI diharapkan tidak hanya memahami teori manajemen pendidikan Islam, tetapi juga membawa nilai-nilai kemajuan, ketertiban organisasi, dan mindset global ke dalam praktik kepemimpinan pendidikan di masa depan.

“Menjadi bagian dari S2 MPI Umsida berarti harus siap menjadi kader pendidikan Muhammadiyah yang berorientasi pada kemajuan, inovasi, serta komitmen membangun peradaban berkemajuan,” pesan beliau.

Prof. Syafiq mengajak seluruh civitas akademika Umsida, khususnya di FAI dan Prodi MPI, untuk memperkuat peran sebagai agen perubahan, menciptakan manajemen pendidikan yang modern, berkeadaban, dan berlandaskan nilai-nilai Islam yang progresif.

Penutup: Membangun Indonesia dan Dunia yang Lebih Baik

Mengakhiri sambutannya, Prof. Syafiq berharap agar bangsa Indonesia ke depan menjadi lebih baik, dengan Muhammadiyah tetap berada di garis depan dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam berkemajuan.

“Melalui ikatan silaturahmi ini, mari kita kuatkan komitmen untuk terus bergerak, membangun masyarakat, bangsa, dan dunia yang damai, adil, dan berkeadaban,” tutupnya.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Halalbihalal PWM Jawa Timur, Umsida Luncurkan UCS

Dengan spirit modernisasi dan pembaruan yang konsisten, Muhammadiyah dan dunia pendidikan, termasuk MPI Umsida, diharapkan mampu terus melahirkan kader-kader pencerah yang membawa manfaat luas bagi umat manusia.

Penulis: AHW