Mpd.umsida.ac.id – Lembaga pendidikan Islam masih menjadi pilihan penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, di tengah modernisasi dan tantangan global, persepsi masyarakat terhadap lembaga ini menjadi salah satu indikator utama dalam menilai eksistensi dan kepercayaannya di tengah masyarakat.
Artikel ilmiah berjudul “Persepsi Masyarakat terhadap Eksistensi Lembaga Pendidikan Islam” menjadi cermin penting bahwa penguatan citra lembaga pendidikan Islam adalah sebuah keniscayaan, sejalan dengan visi Program Studi Magister Pendidikan Islam (MPD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Masyarakat Menilai dari Reputasi dan Kualitas
Penelitian ini mengungkap bahwa persepsi masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain reputasi institusi, kualitas lulusan, integritas pendidik, hingga keberhasilan lulusan dalam kehidupan sosial dan profesional. Keluarga sebagai pengambil keputusan utama dalam memilih lembaga pendidikan akan mempertimbangkan kualitas yang ditawarkan, baik dari aspek akademik, moral, maupun spiritual.
MPD Umsida menanggapi temuan ini dengan serius. Sebagai lembaga akademik yang menyiapkan tenaga pendidik dan pengelola pendidikan Islam, MPD Umsida terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), penguatan kompetensi digital dosen dan mahasiswa, serta kerja sama dengan berbagai institusi nasional dan internasional.
Tantangan Eksistensi di Era Globalisasi
Dalam artikel disebutkan pula bahwa lembaga pendidikan Islam masih menghadapi tantangan eksistensi di tengah gempuran budaya pop, sekularisasi pendidikan, dan persepsi bahwa pendidikan Islam tidak selalu selaras dengan perkembangan zaman. Sebagian masyarakat bahkan menilai lembaga pendidikan Islam terlalu fokus pada aspek ritual dan mengabaikan kebutuhan skill abad ke-21 seperti literasi digital, komunikasi global, dan kewirausahaan.
Program Studi MPD Umsida menanggapi ini dengan pendekatan transformasi pendidikan. “Pendidikan Islam tidak boleh tertinggal, tetapi harus menjadi pelopor dalam menjawab tantangan zaman. Kami di MPD Umsida mengembangkan model pendidikan Islam integratif—menggabungkan ilmu agama dengan sains, teknologi, dan nilai-nilai kemanusiaan universal,” ujar Kaprodi MPD Umsida dalam sebuah sesi diskusi.
Dengan membekali mahasiswa tidak hanya dengan wawasan keislaman yang kokoh, tetapi juga keterampilan praktis dalam manajemen lembaga pendidikan, MPD Umsida memastikan bahwa lulusan program ini siap bersaing di dunia kerja dan menjadi agen perubahan di masyarakat.
Membangun Kepercayaan Lewat Aksi Nyata
Salah satu strategi yang dinilai ampuh untuk membangun persepsi positif terhadap lembaga pendidikan Islam adalah melalui pendekatan partisipatif kepada masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa lembaga yang aktif menjalin komunikasi, transparan dalam pengelolaan, serta responsif terhadap isu-isu sosial cenderung lebih dipercaya oleh masyarakat.
MPD Umsida secara konsisten menerapkan pendekatan ini. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, kajian rutin keislaman, seminar nasional dan internasional, hingga penguatan branding digital, MPD Umsida menunjukkan bahwa pendidikan Islam mampu berperan besar dalam membentuk karakter bangsa.
Baca Juga: Bantu Wujudkan Pengelolaan Keuangan Sekolah, 3 Dosen Umsida Gelar Pendampingan Ini
Dengan mendorong penelitian seperti yang diangkat dalam artikel ini, MPD Umsida berkomitmen untuk menjadi pusat rujukan dalam pengembangan pemikiran dan praktik pendidikan Islam berkemajuan. Artikel ini menjadi refleksi sekaligus motivasi untuk terus menyelaraskan misi akademik dengan kebutuhan dan ekspektasi masyarakat.
Sumber Artikel:“Persepsi Masyarakat terhadap Eksistensi Lembaga Pendidikan Islam” – Jurnal Studi Keislaman dan Pendidikan (2024)
Penulis: AHW