Mpd.umsida.ac.id – Pasca COVID-19, Para orang tua dihadapkan dalam situasi yang telah mengubah secara drastis praktik pendidikan di berbagai jenjang, termasuk pendidikan anak usia dini. Kegiatan pembelajaran tatap muka digantikan oleh metode daring, menuntut peran lebih besar dari orang tua sebagai pendamping utama anak. Hal ini menjadi fokus penelitian Ratna Pangastuti, M.Pd.I, dkk., dalam artikel ilmiah yang terbit di JECED: Journal of Early Childhood Education and Development Vol. 2 No. 2 (2020), dengan judul “Pengaruh Pendampingan Orang Tua Terhadap Kemandirian dan Tanggung Jawab Anak Selama Belajar dari Rumah.”
Penelitian yang dilakukan di RA Al-Amien Kamal Bangkalan ini menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua dalam membimbing, mendampingi, dan memotivasi anak agar tetap tumbuh menjadi pribadi yang mandiri meski belajar di rumah.
Orang Tua sebagai Pilar Pembentukan Karakter Anak di Masa Pandemi
Dari hasil survei yang dilakukan kepada wali murid kelas B3 RA Al-Amien, 87,5% anak didampingi langsung oleh ibunya selama belajar dari rumah. Temuan ini menunjukkan peran dominan ibu dalam proses pendampingan akademik, yang awalnya merupakan ranah guru di sekolah.
Namun, tidak hanya sekadar menemani, pendampingan yang dilakukan oleh orang tua meliputi pengawasan dalam mengerjakan tugas, memberi motivasi belajar, serta membiasakan anak untuk menyelesaikan tugas secara mandiri. Dengan pola ini, 87,5% anak dinilai sudah mulai mandiri dalam belajar, walaupun masih perlu arahan dan pendampingan.
Kemandirian Anak Terbentuk dari Latihan dan Teladan
Kemandirian bukan hanya aspek teknis seperti mampu makan sendiri atau membereskan mainan, tetapi juga menyangkut keberanian mengambil keputusan, tanggung jawab atas tugas, dan kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, para peneliti menekankan pentingnya pembiasaan sedini mungkin agar anak-anak tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan orang dewasa.
Dalam proses ini, kehadiran dan keterlibatan emosional orang tua sangat penting. Penelitian ini juga menggarisbawahi bahwa anak-anak yang didampingi oleh orang tua yang responsif cenderung lebih semangat dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Komunikasi Guru-Orang Tua, Kunci Efektivitas Belajar dari Rumah
Salah satu temuan menarik dari studi ini adalah tingkat komunikasi antara sekolah dan orang tua. Seluruh responden menyatakan bahwa guru aktif berkomunikasi dan memberikan laporan perkembangan anak, baik melalui WhatsApp maupun tatap muka terbatas.
Kolaborasi antara guru dan orang tua ini sangat mendukung tumbuhnya rasa percaya diri anak dan memastikan proses belajar tetap berjalan sesuai tujuan, meskipun dalam format daring.
Di sisi lain, orang tua juga mengharapkan agar kegiatan belajar segera kembali ke sekolah. Hal ini karena 81,3% responden mengaku bahwa anak mulai mengalami kejenuhan belajar dari rumah, yang berdampak pada turunnya minat dan motivasi anak terhadap kegiatan belajar.
Relevansi bagi Mahasiswa MPD: Kepemimpinan dan Kebijakan Pendidikan Berbasis Keluarga
Sebagai bagian dari Program Studi Magister Pendidikan Islam (MPD), hasil penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai bagaimana pendidikan keluarga menjadi bagian integral dari kebijakan pendidikan nasional, khususnya di masa darurat seperti pandemi.
Mahasiswa MPD Umsida diharapkan dapat memahami bahwa kebijakan pendidikan tidak boleh melulu berorientasi pada sekolah sebagai institusi formal, tetapi juga harus memberdayakan lingkungan keluarga sebagai pusat pendidikan pertama dan utama.
Menurut dosen MPD Umsida, pembelajaran berbasis keluarga harus dimasukkan dalam desain kurikulum dan strategi pembelajaran kontemporer. “Kita butuh pendekatan baru, termasuk pembekalan keterampilan parenting, pelatihan digital untuk orang tua, serta mekanisme monitoring belajar anak di rumah,” tegas salah satu pengajar MPD.
Baca Juga: FAI Umsida Jalin Kerja Sama Strategis dengan MTs Muhammadiyah 2 Karangasem Paciran Lamongan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendampingan orang tua selama belajar dari rumah berpengaruh positif terhadap perkembangan kemandirian dan tanggung jawab anak. Namun, efektivitasnya tergantung pada kualitas keterlibatan orang tua, komunikasi dengan guru, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Para peneliti menyarankan agar:
- Orang tua terus dilibatkan dalam program sekolah, tidak hanya dalam kondisi darurat.
- Guru diberikan pelatihan khusus tentang membangun relasi edukatif dengan keluarga.
- Pemerintah dan lembaga pendidikan menyiapkan sistem pembelajaran hibrida yang lebih siap jika kondisi serupa terjadi kembali.
Sumber Artikel:
Ratna Pangastuti, Fifi Pratiwi, Alma’atus Fahyuni, Kammariyati. (2020). Pengaruh Pendampingan Orangtua terhadap Kemandirian dan Tanggung Jawab Anak Selama Belajar dari Rumah. JECED Vol. 2 No. 2, Desember 2020.