Mengintegrasikan Nilai Islam dan Kurikulum Nasional: Desain Kurikulum di SMPIT Insan Kamil Sidoarjo

Mpd.umsida.ac.id – Dalam upaya menghadirkan pendidikan berkualitas yang berbasis nilai-nilai Islami, SMPIT Insan Kamil Sidoarjo telah mengembangkan kurikulum terpadu yang menggabungkan kurikulum nasional dengan prinsip ajaran Islam. Desain kurikulum ini bertujuan membentuk siswa berkarakter Islami, unggul dalam akademik, serta siap menghadapi tantangan global.

Baca Juga:Cetak Generasi Qur’ani Lewat Program Tahfidz yang Terstruktur

Desain Kurikulum Terpadu Menjawab Tantangan Pendidikan Modern

Di tengah perubahan zaman yang cepat, tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks. SMPIT Insan Kamil Sidoarjo berupaya menjawab tantangan tersebut melalui kurikulum terpadu yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kurikulum nasional. Langkah ini bertujuan agar siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik yang baik, tetapi juga dibekali dengan dasar agama yang kuat.

Menurut Mohamad Rojii Peneliti Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), kurikulum terpadu ini dirancang agar siswa dapat memperoleh manfaat dunia dan akhirat. “Sekolah Islam terpadu seperti SMPIT Insan Kamil Sidoarjo merancang kurikulum yang berupaya menyelaraskan pelajaran umum dan agama, sehingga siswa dapat memiliki bekal yang seimbang,” jelas Rojii.

Dengan kurikulum terpadu ini, sekolah berusaha menjadikan nilai-nilai Islami sebagai dasar dari setiap pelajaran. Misalnya, pelajaran sains tidak hanya fokus pada aspek ilmiah, tetapi juga mengaitkan materi dengan kebesaran ciptaan Allah. Pendekatan ini diharapkan dapat membuat siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan dan agama adalah dua hal yang saling melengkapi.

Komponen Utama dalam Kurikulum Berpadu dengan Nilai Islam

Desain kurikulum di SMPIT Insan Kamil Sidoarjo tidak hanya sekadar memadukan mata pelajaran umum dan agama. Setiap pelajaran diperkaya dengan nilai-nilai Islam, baik melalui materi maupun metode pengajarannya. Beberapa program unggulan menjadi komponen inti dalam desain ini, seperti program tahfidz Al-Quran dan mentoring agama yang dirancang untuk membentuk karakter Islami siswa.

“Program tahfidz Al-Quran kami dirancang agar siswa tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” jelas salah satu guru agama di SMPIT Insan Kamil. Selain itu, program mentoring agama juga diselenggarakan secara rutin untuk memberikan pembinaan spiritual kepada siswa.

Sekolah juga melaksanakan kegiatan home visit, di mana guru berkunjung ke rumah siswa untuk memperkuat hubungan antara orang tua, siswa, dan sekolah. Melalui kegiatan ini, guru dapat lebih memahami kondisi keluarga siswa dan memberikan saran yang relevan untuk mendukung perkembangan spiritual siswa. “Dengan *home visit*, kami bisa berdiskusi langsung dengan orang tua untuk bersama-sama mengembangkan nilai-nilai Islam di lingkungan keluarga,” ungkap guru tersebut.

Selain itu, setiap guru di SMPIT Insan Kamil juga mendapatkan pembinaan intensif melalui program *halaqah* dan pelatihan kepemimpinan. Program ini bertujuan agar guru tidak hanya memiliki kompetensi dalam mengajar, tetapi juga menjadi teladan dalam akhlak dan spiritualitas. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang Islami dan harmonis, sehingga siswa merasa nyaman belajar.

Implementasi dan Dampak Positif Kurikulum Terpadu

Implementasi kurikulum terpadu di SMPIT Insan Kamil Sidoarjo mengombinasikan kurikulum nasional dengan kurikulum yang dirancang oleh sekolah. Dengan demikian, siswa dipersiapkan untuk menghadapi ujian nasional, tetapi tetap memiliki pendidikan agama yang terstruktur. Para guru memanfaatkan metode pembelajaran interaktif yang memadukan pendidikan karakter dan keterampilan akademik.

Menurut Rojii, dampak dari kurikulum terpadu ini terlihat dari karakter siswa yang semakin kuat dalam nilai-nilai Islami. “Pendekatan ini bertujuan membentuk siswa yang berakhlak mulia serta memiliki pemahaman agama yang mendalam,” katanya. Melalui program-program pembinaan spiritual dan akademik, siswa diharapkan memiliki pemahaman yang holistik tentang ilmu dan agama.

Kurikulum ini tidak hanya membentuk kompetensi akademik, tetapi juga memberikan keterampilan sosial yang penting bagi kehidupan siswa. Melalui kegiatan-kegiatan seperti diskusi kelompok dan kerja sama dalam proyek-proyek sosial, siswa dilatih untuk berkolaborasi dan memahami pentingnya keberagaman pandangan. Pendekatan ini sejalan dengan visi SMPIT Insan Kamil untuk mencetak generasi yang berkarakter dan memiliki rasa empati terhadap sesama.

“Harapan kami, siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki jiwa sosial dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar,” lanjut guru tersebut. Dengan pendekatan terpadu yang memperkuat akademik dan nilai spiritual, siswa SMPIT Insan Kamil Sidoarjo diharapkan siap menghadapi berbagai tantangan di era modern.

Baca Juga:Ini Strategi Dosen Umsida Bersama Mahasiswanya, Atasi Penurunan Minat Belajar PAI

Dengan menerapkan kurikulum yang terpadu antara nilai agama dan pengetahuan umum, SMPIT Insan Kamil Sidoarjo berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang berkarakter, unggul, dan memiliki prinsip Islami yang kokoh. Melalui desain kurikulum ini, sekolah Islam terpadu ini menunjukkan bahwa pendidikan yang baik harus mampu menyelaraskan tuntutan akademik dan nilai-nilai agama, sehingga siswa siap menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Sumber:Desain Kurikulum Sekolah Islam Terpadu (Studi Kasus di SMPIT Insan Kamil Sidoarjo),M Rojii, I Istikomah, CN Aulina, I Fauji – Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2019

Penulis:AHW