Mpd.umsida.ac.id– Kembangkan perpustakaan tanpa buku di era revolusi industri 4.0, Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berinovasi dengan mengembangkan konsep “Bookless Library” atau perpustakaan tanpa buku. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi santri di pondok pesantren melalui teknologi digital yang efektif dan efisien. Penelitian ini diharapkan menjadi solusi bagi pengelolaan perpustakaan yang lebih modern dan inklusif.
Latar Belakang Inovasi Perpustakaan Digital di Lingkungan Pesantren
Revolusi industri 4.0 membawa dampak signifikan pada dunia pendidikan, termasuk di pondok pesantren. Pondok pesantren, sebagai salah satu lembaga pendidikan berbasis agama yang memiliki peran penting dalam mencetak generasi unggul, kini dihadapkan pada tantangan digitalisasi. Banyak perpustakaan pesantren yang masih bergantung pada buku fisik dan belum terakreditasi, sehingga koleksi literasi sering kali ketinggalan zaman.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Umsida melakukan penelitian untuk mengembangkan “Bookless Library” di lingkungan pesantren. Konsep ini mengadopsi teknologi digital untuk memudahkan akses literasi melalui platform daring dan sistem QR-Code. Hal ini tidak hanya mempermudah akses buku elektronik, tetapi juga memungkinkan perpustakaan diakses secara global oleh siapa saja, kapan saja.
Ketua Tim Peneliti dari MPI Umsida menyampaikan bahwa konsep ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan minat baca santri dan mengatasi keterbatasan sumber daya di perpustakaan tradisional.
Strategi Pengembangan Bookless Library di Pesantren
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Prodi MPI Umsida menggunakan pendekatan Research and Development (R&D). Strategi pengembangan perpustakaan digital ini dibagi menjadi beberapa tahap yang meliputi:
- Infrastruktur Teknologi: Penyediaan perangkat keras dan lunak untuk mendukung perpustakaan digital.
- Database Buku Digital: Pengumpulan dan pengelolaan buku elektronik dari berbagai sumber terpercaya.
- Sistem QR-Code: Implementasi QR-Code untuk mempermudah akses literasi digital.
- Sosialisasi Pemanfaatan Perpustakaan Digital: Memberikan edukasi kepada santri dan tenaga pendidik mengenai cara mengakses dan memanfaatkan perpustakaan digital dengan optimal.
Melalui strategi tersebut, perpustakaan digital ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan literasi di era modern. Penggunaan QR-Code dinilai efektif untuk memberikan akses cepat dan mudah ke berbagai sumber daya digital yang relevan.
Selain itu, inovasi ini juga memungkinkan kolaborasi antara pesantren dan lembaga pendidikan lain dalam berbagi sumber daya literasi yang lebih luas.
Dampak dan Harapan Terhadap PengembanganPerpustakaan Tanpa Buku
Pengembangan “Bookless Library” yang diinisiasi oleh Prodi MPI Umsida membawa dampak positif bagi ekosistem pendidikan di pondok pesantren. Dengan akses yang lebih luas dan fleksibel, santri dapat menggali ilmu pengetahuan tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Selain itu, perpustakaan digital ini juga memungkinkan para pengajar untuk memanfaatkan sumber daya yang lebih beragam dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya akreditasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas layanan literasi di lingkungan pesantren. Akreditasi menjadi langkah penting dalam memastikan standar pengelolaan perpustakaan yang profesional dan berkelanjutan.
Dekan Fakultas Agama Islam Umsida menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Prodi MPI dalam pengembangan perpustakaan digital ini. Beliau berharap inovasi ini dapat menjadi role model bagi lembaga pendidikan lain dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan literasi.
“Pengembangan perpustakaan digital ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang membangun budaya literasi yang kuat di kalangan santri. Kami yakin bahwa inisiatif ini akan membawa dampak positif yang signifikan,” ujar Dekan FAI Umsida.
Baca Juga:FAI Got Talent 10 Telah Dibuka !, Sebuah Ajang Bergengsi Menemukan Talenta Muda Nasional
Inovasi “Bookless Library” dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Umsida merupakan langkah konkret dalam menjawab tantangan literasi di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi modern, perpustakaan digital ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan pesantren dan menjadi model bagi lembaga pendidikan serupa.
FAI Umsida akan terus mendukung pengembangan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat dan pendidikan Islam di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Umsida siap mencetak generasi unggul yang berdaya saing global.
“Bersama MPI Umsida, Literasi Digital untuk Masa Depan Pendidikan Pesantren yang Lebih Maju!”
Sumber: Indonesian Journal of Islamic Studies, Vol 12 No 4 (2024)