filsafat

Filsafat Pendidikan Islam Jadi Fondasi Mahasiswa Baru S2 MPI Umsida

Mpd.umsida.ac.id – Filsafat Pendidikan Islam menjadi salah satu materi yang sangat penting dalam matrikulasi mahasiswa baru Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Ahad (14/9/2025).

Baca Juga: Mahasiswa Baru S2 MPI Umsida Belajar Penulisan Karya Ilmiah Langsung dengan Praktik Mendeley

Di sesi yang dilaksanakan di GKB 3 Lantai 7 Ruang 704 ini, Dr Dzulfikar Akbar Romadlon MUd memberikan wawasan mendalam tentang hakikat, tujuan, dan peran filsafat dalam mengembangkan pendidikan Islam. Materi yang disampaikan mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dan reflektif mengenai pandangan hidup, keilmuan, dan pendekatan pendidikan Islam yang relevan dengan tantangan zaman.

Menyusun Landasan Filosofis Pendidikan Islam

filsafat

Dr Dzulfikar membuka materi dengan menjelaskan bahwa filsafat pendidikan Islam merupakan dasar bagi semua aspek pendidikan, mulai dari kurikulum hingga manajemen lembaga pendidikan. Ia menyatakan bahwa filsafat memberikan arah dan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat.

“Filsafat pendidikan Islam bukan hanya sekadar teori, tetapi pandangan hidup yang menyentuh seluruh dimensi kehidupan. Ini adalah pondasi yang mengarahkan setiap langkah dalam pendidikan, mulai dari bagaimana mengelola kurikulum hingga bagaimana menyikapi tantangan moral dan sosial di era modern,” ungkap Dr. Dzulfikar.

Dalam sesi ini, ia mengajak mahasiswa untuk merenungkan tujuan akhir pendidikan Islam, yakni menghasilkan generasi yang tidak hanya memiliki kecerdasan kognitif, tetapi juga karakter yang kuat. Pembahasan tentang tujuan pendidikan Islam ini mencakup konsep ta’dib (pendidikan moral), tahdzib (pendidikan akhlak), dan ta’lim (pendidikan ilmu) yang saling terintegrasi.

Menggali Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Islam

Selain membahas konsep dasar filsafat pendidikan Islam, Dr. Dzulfikar juga mengenalkan pemikiran para tokoh besar dalam sejarah pemikiran Islam yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan. Ia menjelaskan pemikiran tokoh-tokoh seperti al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Khaldun yang menyumbangkan banyak ide dalam perkembangan pendidikan Islam.

“Filsafat pendidikan Islam tidak muncul begitu saja, tetapi dibangun melalui pemikiran tokoh-tokoh besar yang sudah memahami betul hakikat pendidikan itu sendiri. Pemikiran mereka tentang tujuan pendidikan, hubungan antara guru dan murid, hingga pendekatan pedagogik yang berbasis pada akhlak, sangat relevan untuk dijadikan acuan dalam pendidikan modern,” jelas Dr Dzulfikar.

Para mahasiswa juga diajak untuk mengeksplorasi berbagai aliran filsafat pendidikan, mulai dari filsafat klasik hingga kontemporer, serta relevansinya dalam konteks pendidikan Islam saat ini. Dalam diskusi kelompok, mahasiswa dibagi untuk mendalami pemikiran seorang tokoh tertentu dan menghubungkannya dengan aplikasi dalam sistem pendidikan saat ini. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat melihat kaitan antara teori filsafat dan praktik pendidikan di lapangan.

Mewujudkan Pendidikan Islam yang Komprehensif dan Inklusif

Di akhir sesi, Dr Dzulfikar mengajak mahasiswa untuk menyusun visi pendidikan Islam yang lebih komprehensif dan inklusif. Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek pendidikan, tidak hanya terbatas pada pengajaran agama, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial.

“Pendidikan Islam harus mampu memberikan solusi terhadap berbagai masalah global, seperti ketimpangan sosial, kemiskinan, dan ketidakadilan. Melalui pendidikan yang berbasis filsafat Islam yang inklusif, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam etika dan kepedulian sosial,” tuturnya.

Mahasiswa juga diajak untuk merefleksikan bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai filsafat pendidikan Islam dalam karier mereka sebagai pendidik dan pengelola pendidikan.

Baca Juga:Lazismu dan Bramasgana Umsida Beri Bantuan Moral dan Material kepada Korban Ponpes Al Khoziny

Dengan pemahaman yang mendalam tentang filsafat pendidikan, mahasiswa magister diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang mampu memimpin dan mengelola pendidikan Islam di masa depan dengan integritas dan profesionalisme.

Penulis: Akhmad Hasbul Wafi