Mpd.umsida.ac.id – Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar kegiatan matrikulasi mahasiswa baru pada Ahad (14/9/2025) di GKB 3 Lantai 7 Ruang 704.
Baca Juga:Manajemen Pendidikan Islam Jadi Bekal Awal Mahasiswa Baru S2 MPI Umsida
Salah satu sesi penting diisi oleh Dr Budi Haryanto MPd dengan materi Administrasi Pendidikan. Sesi ini bertujuan membekali mahasiswa baru dengan pemahaman dasar dan keterampilan praktis dalam mengelola administrasi lembaga pendidikan, mulai dari kurikulum hingga tata kelola kelembagaan.
Ruang Lingkup dan Fungsi Administrasi Pendidikan
Dalam pemaparannya, Dr. Budi Haryanto menjelaskan bahwa administrasi pendidikan merupakan salah satu aspek vital yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Ia menegaskan bahwa administrasi tidak hanya berkaitan dengan pencatatan data, tetapi mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga evaluasi dalam lembaga pendidikan.
“Administrasi pendidikan adalah tulang punggung yang memastikan semua proses berjalan teratur, mulai dari pengelolaan kurikulum, kesiswaan, keuangan, hingga sarana prasarana. Tanpa sistem administrasi yang baik, lembaga pendidikan tidak akan mampu mencapai tujuannya secara efektif,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa magister harus memahami ruang lingkup administrasi secara menyeluruh, karena kelak mereka bisa menjadi pengelola, kepala sekolah, atau bahkan pengambil kebijakan di bidang pendidikan Islam.
Administrasi Kurikulum, Evaluasi, dan Sarana Prasarana
Lebih lanjut, Dr. Budi menguraikan praktik administrasi dalam berbagai aspek pendidikan. Mulai dari administrasi kurikulum yang mengatur struktur pembelajaran, administrasi pembelajaran yang memastikan kegiatan belajar-mengajar berjalan lancar, hingga administrasi evaluasi untuk mengukur capaian peserta didik.
Tak kalah penting, ia juga menyoroti administrasi sarana-prasarana dan keuangan. Menurutnya, pengelolaan fasilitas pendidikan, baik ruang kelas, laboratorium, maupun media pembelajaran, harus terencana dengan baik agar mendukung proses belajar. Sementara itu, administrasi keuangan yang transparan menjadi kunci menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan.
“Administrasi pendidikan yang baik adalah yang mampu mendukung tujuan pembelajaran sekaligus menjaga akuntabilitas lembaga. Kita tidak hanya bicara tentang teori, tetapi juga praktik nyata yang bisa diterapkan di sekolah maupun perguruan tinggi,” jelasnya.
Dalam sesi ini, mahasiswa diajak melakukan simulasi sederhana terkait pengarsipan dan penerapan aplikasi administrasi modern. Hal ini bertujuan agar mahasiswa terbiasa dengan sistem digital yang kini semakin banyak digunakan dalam tata kelola lembaga pendidikan.
Kesiapan Mahasiswa MPI Menghadapi Tantangan
Sesi Administrasi Pendidikan berlangsung interaktif dengan adanya tanya jawab dan refleksi dari mahasiswa baru. Banyak peserta yang menyampaikan pengalaman mereka di sekolah atau madrasah, kemudian menghubungkannya dengan teori yang dijelaskan oleh pemateri. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat melihat relevansi langsung antara administrasi dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
Dr Budi menutup materinya dengan pesan bahwa mahasiswa S2 MPI Umsida harus menyiapkan diri menjadi administrator pendidikan yang visioner, profesional, dan berintegritas. “Administrasi yang baik bukan hanya soal ketertiban dokumen, tetapi juga tentang membangun sistem yang mendukung tercapainya mutu pendidikan. Anda semua, sebagai calon pemimpin pendidikan Islam, harus mampu mengelola lembaga dengan efektif dan akuntabel,” tegasnya.
Baca Juga: Fortama FAI Umsida 2025 Hadirkan Nuansa Nusantara dan Sambut 300 Maba
Materi yang disampaikan dalam matrikulasi ini menjadi bekal awal yang penting bagi mahasiswa baru untuk menempuh perkuliahan magister. Dengan pemahaman administrasi yang komprehensif, mahasiswa diharapkan lebih siap menghadapi tantangan dunia pendidikan Islam yang semakin kompleks di era modern.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi