Branding School Jadi Strategi Unggul Lembaga Pendidikan Islam Hadapi Persaingan

Mpd.umsida.ac.id– Persaingan strategi antar lembaga pendidikan Islam kini semakin ketat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mutu pendidikan, baik dari sisi akademik maupun spiritual. Fenomena ini mendorong setiap institusi pendidikan untuk mencari strategi yang mampu memperkuat daya saing mereka di tengah derasnya arus perubahan. Salah satu strategi yang kini menjadi perhatian utama adalah branding school, yaitu proses membangun citra dan identitas unik lembaga pendidikan agar dikenal luas dan dipilih masyarakat.

Baca Juga: Dzulfikar Akbar Ramadlon Diangkat sebagai Sekretaris Prodi S2 MPI FAI Umsida: Awal Baru, Komitmen Baru

Konsep ini menjadi fokus dalam sebuah penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh dosen Program Magister Pendidikan (S2 MPd) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yaitu Riza Rizkiyah, Istikomah, dan Nurdyansyah. Dalam artikel mereka yang berjudul “Strategi Membangun Branding School dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam”, dijelaskan bahwa branding school merupakan strategi menyeluruh, bukan sekadar promosi atau pemasaran konvensional.

Apa Itu Branding School dan Mengapa Penting?

Branding school, sebagaimana diuraikan oleh para peneliti, adalah sebuah pendekatan strategis yang dilakukan lembaga pendidikan untuk membangun citra positif, memperkuat keunikan lembaga, serta menarik simpati calon peserta didik dan orang tua. Strategi ini mencakup berbagai elemen institusional, mulai dari nilai-nilai yang diusung, budaya akademik, kualitas pengajaran, hingga gaya komunikasi dengan publik.

Menurut Riza Rizkiyah, branding school yang efektif akan memberikan asosiasi positif di benak masyarakat. “Lembaga pendidikan yang memiliki brand kuat cenderung lebih mudah membangun kepercayaan publik, memperoleh dukungan stakeholder, dan menarik minat calon siswa secara berkelanjutan,” jelasnya.

Faktor-Faktor yang Membentuk Branding School

Dalam kajian yang dilakukan oleh tim dosen S2 MPd Umsida, disebutkan beberapa komponen penting yang membentuk branding sekolah yang kuat dan efektif. Di antaranya adalah:

  • Akreditasi dan manajemen mutu: Lembaga pendidikan dengan status akreditasi yang baik dan sistem manajemen mutu yang konsisten akan lebih mudah diterima masyarakat.
  • Kualitas siswa dan lulusan: Prestasi akademik maupun non-akademik siswa, serta keberhasilan lulusan dalam melanjutkan pendidikan atau bekerja, menjadi cerminan keberhasilan sekolah.
  • Tingkah laku siswa dan budaya sekolah: Nilai-nilai kedisiplinan, religiusitas, dan sopan santun siswa akan mencerminkan karakter pendidikan yang ditanamkan oleh sekolah.
  • Hubungan dengan alumni: Koneksi dan kontribusi alumni dalam mempromosikan sekolah sangat berpengaruh terhadap citra institusi.
  • Program unggulan dan keunikan sekolah: Setiap lembaga perlu memiliki program khas yang menjadi daya tarik utama, seperti tahfidz, bahasa asing, atau teknologi informasi.

Nurdyansyah menambahkan bahwa keberhasilan branding tidak hanya ditentukan oleh kegiatan promosi, tetapi juga oleh konsistensi kualitas yang ditawarkan. “Standar mutu yang dijalankan dengan pendekatan PDCA (Plan, Do, Check, Action) sangat membantu sekolah dalam menjaga reputasi jangka panjang,” terangnya.

Apa Dampak Branding School terhadap Daya Saing?

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan branding school secara efektif memberikan dampak positif yang signifikan. Dampak tersebut meliputi:

  • Peningkatan jumlah pendaftar baru setiap tahun.
  • Kualitas layanan pendidikan yang terus meningkat.
  • Citra positif di kalangan masyarakat.
  • Meningkatnya daya tarik sekolah dalam kerja sama eksternal.
  • Kualitas lulusan yang unggul secara akademik dan akhlak.

Menurut Istikomah, keberhasilan branding school akan membantu lembaga pendidikan Islam untuk tidak hanya bertahan di tengah kompetisi, tetapi juga meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. “Sekolah dengan brand yang jelas dan kuat akan lebih dipercaya masyarakat dan menjadi pilihan utama dalam dunia pendidikan,” ujarnya.

Bagaimana Strategi Branding Ini Dapat Diimplementasikan?

Implementasi branding school dapat dimulai dari membangun visi dan misi sekolah yang kuat dan realistis, memaksimalkan media komunikasi (baik digital maupun konvensional), serta menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Sekolah juga perlu menjalin hubungan yang aktif dengan alumni dan masyarakat sekitar agar pesan dan citra positif terus tersebar secara organik.

Tim peneliti dari Umsida juga menyarankan agar setiap lembaga pendidikan Islam melakukan evaluasi berkala terhadap persepsi publik terhadap sekolah, agar strategi branding dapat terus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Baca Juga: Mahasiswi FAI Umsida Raih Juara Favorit MTQ Nasional di UIN Malang

Melalui penelitian ini, para dosen S2 MPd Umsida menegaskan bahwa branding school bukan sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan strategis dalam membangun daya saing lembaga pendidikan Islam. Dengan pendekatan branding yang tepat, sekolah tidak hanya dikenal luas, tetapi juga dipercaya dan dipilih oleh masyarakat sebagai tempat terbaik untuk mendidik generasi yang unggul dalam ilmu dan akhlak.

Penulis: Akhmad Hasbul Wafi